Rabu, 25 Mei 2011

Dosenku baik sekali :D


 Dosenku baik sekali
Sabtu, 22 Januari 2010 pukul 17.00

Sabtu. Bagi kebanyakan orang yang beranjak dewasa atau orang dewasa sekalipun adalah hari dimana saatnya para pasangan pergi keluar untuk malam mingguan. Tapi hal ini tidak berlaku padaku. Karena hingga umurku hampir genap 22 tahun, aku masih betah sendiri. Dan sendiri pun aku memiliki kebebasan yang tiada terkira (YEAY). Bebas berjalan kemana saja, dengan siapa saja dan melakukan apapun yang aku suka. Yeah! I’m single and very happy.
Sabtu pagi ini, Sabtu yang mendung, aku ada janji untuk bertemu dosen pembimbing skripsiku yang ganteng (wkwkwk :p). Ya! Dia benar-benar ganteng dan sosok pembimbing yang perhatian terhadap mahasiswanya (Benar-benar syukur Alhamdulillah J). Dua puluh menit menanti kehadirannya membuat keringat dingin menetes perlahan di sekujur tubuhku (agak lebai sih, tapi This is fact!). Hingga akhirnya, tiba giliranku untuk memasuki ruangan yang berukuran sedang itu. Bismillahirahmanirrahim. Ku ketuk pintu perlahan dan sesudah dipersilakan duduk, aku duduk di hadapan bapak yang saat itu mengenakan kemeja coklat garis-garis.
Setelah dipersilakan berbicara. Aku mulai menceritakan apa yang aku dapat selama seminggu kemarin. Dan terjadi tanya jawab yang seru. Hingga akhirnya, sang dosen berkata bahwa aku diharuskan untuk live in di Bantul selama satu bulan. Jegler!!!! Jujur aku kaget sekali. Ini seperti vonis penyakit untuk kedua kalinya yang ku alami 6 bulan yang lalu. Penelitian itu harus 100% total. ALL OUT. Hah… setelah sebulan tinggal bersama mereka, aku disuruh menceritakan apa yang kuperoleh di sana. Huhuhuuu.. dan beliau berkata bahwa kakak angakatanku pun juga melakukan hal demikian. Dan tak kupungkiri, kakak tersebut kini berhasil dan jadi perempuan mandiri.
Keluar dari ruangan, aku berpikir keras dan keras hingga otakku tak mampu menjangkaunya. Hingga aku tersadar. Apa yang dosenku katakan benar adanya. Aku harus mandiri dan tak bergantung dengan orang lain atau orang tua. Karena jika aku sudah bekerja nanti, semua sendiri, mandiri, dan tanpa bantuan orangtua. Ya! Selama ini memang aku tak pernah jauh dari orangtua, melakukan apapun dilarang, harus ijin dulu dan mungkin alasan ini yang bapak berkacamata itu pikirkan. AKU HARUS MANDIRI! Jujur, semua yang dosenku katakan benar. Masa depan sudah menanti di depan. Dewasa adalah pilihan. Dan aku memilih untuk menjadi dewasa dan mandiri. Masa depan begitu penuh persaingan ‘sengit’. Siap gak siap ya harus siap. HARUS di PERSIAPKAN DARI SEKARANG. J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Waiting for your comment, guys! Thankyou so much :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...