Kamis, 29 Desember 2011

Kamu. Kamu. Kamu!!




Kamu tau nggak sih, gara-gara kamu, nafsu makanku fluktuatif, kayak perekonomian di negeri kita ini, kadang naik kadang turun. Yang kena imbasnya si para petani itu! Kamu tega nggituin aku? Jahat!
***
Kamu juga ngerti gak sih, mikirin kamu itu berasa jadi sejarawan. Masa lalu nggak boleh terulang lagi di saat ini. Huammh. Aku nggak mau patah hati karena dia terulang lagi sama kamu. Nyam..nyam..nyam..
***
Kamu? Kamu sadar nggak, aku galau karena kamu! Galauku udah setinggi puncak Jayawijaya. Hosh!
Dan kamu sadar nggak, pendakianku meraih hatimu udah sampai tengah-tengah tau. Kayak umbel! Antara naik atau turun. What the ….! Gila!
***
Asal kamu tau, rasanya berat loh nafasku. Semua karena kamu (lagi)! Kenapa sih harus ada kamu di ujung penantianku? Argh!!
Oya, tau nggak, ngebayangin kamu, mataku sulit terpejam. Rasa kantuk pun enggan mendekat. Itu semua gara-gara otakku dipenuhi kamu! Kamu datang di saat yang tak tepat. ‘Prang!’
***
Kamu! Aku (mencoba) mengeja kata, ‘Kamu’ di bibirku dan menggoreskannya di hati terdalamku.
Kamu! Lambat laun aku sadar. Pertahananku pun runtuh juga.
Ternyata, kamu itu masa depanku, kamu itu kunci hatiku, kamu itu segalanya bagiku. Kamu itu terindah di hatiku.
***
Hey kamu!
Tapi, tolong, bantu aku buat ngertiin kamu dong! Kamu susah banget buat aku gapai. Puncak Borobudur aja udah aku gapai, nah kamu?
Nafasku tercekat di sela-sela kerongkongan, langkahku tertatih terseok sakit. Itu cuman buat kamu! Hiks. Buat kamuuu!!
Tolong dong sekali lagi, berdamailah dengan akal sehatku. Oke?
Demi masa depan kita. Ya?
Harapan semua orang. Gimana?
***

Teruntuk :
kamu : skripsiku, kekasihku tercinta saat ini yang selalu menemani hari-hari panjangku. Yang selalu menemaniku di tiap putaran waktu. 

Mari kita menyatu, saat ini juga! Agar senyum kelegaan terpancar dari wajahku yang galau karena kamu. XD

Agar galau karena kamu berubah jadi galau karena ‘dia’ #eaaa hihihi ;p

I Love youuuu :*


Happy Birthday Bapak :)





Selamat Ulang Tahun Bapakku sayang :)






Terimakasih untuk segalanya, kasih sayang dan semua yang tak ternilai itu, yang telah kau curahkan padaku, ibuk dan adik-adik. Love You :*


Kamis, 22 Desember 2011

Happy Mother Day :)

Selamat Hari Ibu. Especially untuk seluruh ibu dan perempuan di dunia :)

Selasa, 20 Desember 2011

Greeting Bday :)

Selamat Ulang Tahun ya mas! Hehehe :D
Makasih loh mas atas buku-bukunya yang dipinjemin ke aku :D 
Balikinnya entar aja yaa, setelah lulus, hoho ;p
Oya, makasih banyak loh mas..
Satu kali lagi happy birthday yaaa! 
Oya, kalo merit jangan lupa undangannya yaa, hihihi :D

Celoteh hati :)

Mendadak dangdut. *loh? ;p

Senin, 19 Desember 2011

Greeting Bday :)

Selamat ulang tahun adikku sayang. :*

Selamat ulang tahun yaaa, le!
Semoga tercapai segala cita-cita dan cintamu. :D
Tetap semangat dan tersenyum walau kehidupan tak seperti apa yang kita harapkan. :)
Allah SWT memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan, karena Dia lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita :)))

With Love,

your sister :*

Kamis, 15 Desember 2011

Tepian itu, Antara aku dan 'Aku'

 Tepian 'itu', Antara aku dan 'Aku'

Di bawah temaram cahaya yang menyilaukan.
Aku termangu pilu.
Terduduk pasrah.
Memandang 'kosong' ke arah tepian yang tak berujung itu.
Aku mulai lelah dan letih. 
Terseok sakit.
Terpapah luka.

Ku pandangi lekat ia dihadapanku.
Sungguh membentang jauh dan penuh duri.
Langkahku kian terombang-ambing di tepian ini.
Tepian tengah tempatku tidur sejenak.
Antara 'gugur' atau terus merangkak.
Antara aku dan 'Aku' di sana.

Aku....

Untuk Aku diujung sana  :)
Yogyakarta, 15 Desember 2011



KAU


KAU

Aku hanya dapat memandangmu dari sisi duniaku.
Meski tak terjamah bahkan hanya sebuah mimpi kosong bagiku,
Aku kan tetap berdiri di tepian tanpa batas itu.
Terus berharap dan hanya mampu berharap.

KAU,
Selalu dapat ku sentuh dengan jiwaku.
Di setiap detik dalam hidup,
ku pandang KAU dari balik kacaku,
dengan caraku yang teramat sederhana. 

KAU,
Meski secara nyata tak akan pernah dapat KAU 'lihat'.
 Meski selama ini tak pernah KAU sadari.

 KAU,
Meskipun kau tak pernah menyadari 'sentuhan' yang ku berikan.
Jiwaku akan selalu menyentuhmu dengan batas waktu yang tak terjamah.


untuk KAU di manapun berada :)
Yogyakarta, 15 Des 2011

Minggu, 04 Desember 2011

Happy Graduation To You :D

Happy Graduation To Oktiva, my dearest friend! :*



Moga-moga aku cepet nyusul lulusnya. Amin amin ya Rabbal Alamin :)

Kamis, 24 November 2011

Princess Mini dan Prince Yahya


Sabtu pagi ini, aku dan ketiga temanku menghadiri tasyakuran pernikahan salah satu teman kami di REMAIS Masjid Jami’ At Taqwa, yaitu Sri Harmini atau yang kerap disapa Mini. Pagi-pagi aku sudah bersiap untuk pergi dengan dandanan ala kadarnya. Sudah jauh-jauh hari, aku dan Icha berniat untuk datang di akad nikah Mini, tetapi karena Mbak Kiki salah satu temanku itu baru sampai di Jogja pukul setengah tujuh, dan alhasil kami pun membatalkan rencana itu, hiks dan datang di saat tasyakurannya saja.
Motor pun kami parkir di pelataran Masjid Kampus dan kami bergegas naik untuk bertemu sang ratu sejagad hari ini, Princess Mini. sesampainya di gerbang. Kami pun menyerahkan seserahan gitu deh (udah jadi menu wajib, menyerahkan amplop atau kado sebagai tanda ikut berbahagia, hoho), mengisi buku tamu, menerima cindera mata dan “Welcome to our party!” tak lupa kami menyalami among tamu yang berjejer dengan panjangnya (buzz! Karena saking gak enaknya sama semua among tamu, akhirnya kami pun menyalami semuanya, ehehe).
Suasana singgasana sang raja dan ratu  begitu “WOW”, kain berwarna merah marun yang begitu indah menghiasi seluruh ruangan. Rangkaian bunga plastik terangkai dengan cantiknya di sisi kanan dan kiri. Pendopo tempat pengantin singgah pun penuh dengan bunga-bunga indahnya. Dan kami pun menyalami sang pengantin perempuan yang kala itu mengenakan gaun putih panjang dibalut kain tipis berwarna perak dan berhiaskan mawar merah  nan anggunnya. Benar-benar, she is so beautiful. Dan pengantin laki-lakinya mengenakan setelan jas serta rangkain bunga melati dikalungkan di lehernya. Benar-benar they are so beautiful and handsome (pingiiin lho rasanya, jadi pengantin, ahaha ;p). 
Here they are! Princess Minni dan Prince Yahya :D. To Minni: maap Min, jepretnya pas pose begitu, hihi ^^v
So beatiful Princess Minni, subhanallah. Semoga menjadi istri yg sholehah, amin. :)
Berasa jadi black and white gitu sih eike. aaaaa!
Setelah kami ber-ha-ha-hi-hi sebentar dengan pengantin, kami pun dipersilakan untuk mencicipi hidangan. Ku sapu sekitar taman yang saat itu disulap menjadi tempat makan yang indah dengan berhiaskan kain merah marun itu dengan perasaan lapar (hihihi). Aku dan Mbak Lia mencicipi zupa soup yang mana the first time I ate it (hehehe) dan seperti biasa, nggumun sodara-sodara ;p. tapi emang baru pertama kali makan itu sih. The taste so unique with cheese cream and meal, yummy :9 karena saking menikmatinya, “lama” pun menjadi tema zupa soup pagi itu. Setelah merasa kenyang dengan cream-nya, aku pun mengambil bistik dan ternyata ada daging sapi-nya yang mana aku sedang mencoba menjauhi daging-dagingan itu, arrgh! Dan Mbak Lia pun berkomentar, “Kamu gak doyan daging? Vegetarian ya? kalo di luar dimakan aja dagingnya, tapi kalo di rumah nggak usah makan.” Hahaha, ada ada saja sih.
To Mbak Lia: Lagi ngapain sih mbak? sibuk amat loh sama tasnya, hihihi. To Mbak Kiki: Laper ato doyan mbak? hehe, nyampe piringnya bersih gitu, hoho ;p.
Dan sempet-sempetnya foto disaat Icha lagi menikmati zupa soupnya ;p senyumnya ketahan, Ca! ehehe
Dan pagi itu diakhiri dengan berfoto suka-suka bersama si pengantin. Begitu hebohnya kami. Dan begitu bahagianya aku (loh?) karena temanku itu akhirnya menikah. Rasanya ikutan seneng aja gitu. Semoga Minni dan Mas Yahya menjadi keluarga yang sakinah, ma wadah, wa rahmah dan segera diberikan keturunan yang lucu-lucu kayak aku (loh? Ahihi). Happy wedding yaa!

Ehehe, dan berfoto menjadi keharusan sebelum pulang ;p

Seneng bisa foto di depan gerbangnya, hihi (maap agak lebay ;p) sambil minjem bunga pengantinnya ;p

Graduation Greeting for neng lilis

Selamat wisuda neng lilis, one of my besties! selangkah menuju masa depan :)

Kamis, 17 November 2011

Aku, (belum) Sehebat Ibuku


Enam hari ini rumahku sangat sepi tanpa kehadiran Ibu. Ibu yang seriap harinya selalu mengomel, entah karena rumah berantakan atau kami anak-anaknya yang kurang rapi dalam sesuatu hal, entah, selalu saja ada hal yang membuat Ibu kurang berkenan. Yap! Itulah ibuku. Selalu “cerewet” namun positif dan sangat berguna bagi kami, membangun diri kami untuk menjadi lebih baik, tangguh dan tegar.
Ibuku sayang sudah enam hari ini pergi ke kampung halamannya di Jawa Timur. Kami tak dapat menolak kepergian Ibu yang memang sementara itu untuk berbakti dan mencari surga yaitu merawat eyang kami, ibu kandung Ibuku yang kina sudah renta dan inilah saatnya untuk Ibu mengabdikan diri untuk eyang di hari tuanya.
Di rumah tanpa Ibu bagaikan soup tanpa garam. Sepi. Sunyi. Hampa. Yang biasanya pagi-pagi sudah mendengar celotehan Ibu, kini rumah nampak sepi. Yang biasanya di tiap pagi Ibu sudah menyiapkan barang dagangan untuk dijual, kini dapur pun kosong. Yang biasanya Ibu selalu memasakkan kami untuk sarapan atau makan siang atau ada saja olahan makanan, kini aku pun harus berkutik dengan dapur dan bumbu-bumbu yang harus menjadi masakan. Membereskan seisi rumah yang biasanya kami selalu berbagi tugas dengan Ibu. Yang setiap malam aku dan adikku bergantian untuk memijit Ibu karena kelelahan mengurus rumah. Hiks! Dan aku yang selalu mecurahkan segala isi hatiku setiap aku pulang ke rumah
Dan aku pun menyadari, aku (belum) sehebat Ibuku. Terkadang aku masih enggan untuk memasak. Terkadang masih mengeluh capek, padahal Ibu melakukan semua rutinitas rumah tangga itu setiap hari. Benar-benar “wanita karir” sejati. Wow! 4 jempol sebagai penghargaan pun tak cukup diberikan kepada Ibu. Ibu yang begitu kuat, tangguh, tegar dan perhatian. Ibu yang tanpa kenal lelah melayani suami dan anak-anaknya yang bandel ini setiap detik dalam setiap harinya. Ibu yang sangat kuat dengan setiap terpaan cobaan yang datang silih berganti. Ibu yang begitu tegar dan tidak pernah sekalipun mengeluarkan tetes air mata di depan anak-anaknya. Benar-benar aku merindukan Ibu. Cepat pulang ya Bu! ^^
aku dan ibuku sayang :'')

Sabtu, 12 November 2011

11-11-11 Memang Istimewa


Pagi itu, hari Jumat yang biru secerah hatiku. Hari yang istimewa pula di tahun ini. Aku dan teman-teman kampus pergi ke Solo. Memang sengaja kami pergi ke Solo dengan tujuan menghadiri pernikahan teman sekampus kami. Benar-benar hari yang special sekali dengan angka cantiknya, 11-11-11. Tak dipungkiri, banyak ibu hamil yang sengaja mengepaskan tanggal kelahiran anak-anak mereka dengan angka cantik ini. Tak sedikit pula yang menggelar acara pernikahan di tanggal cantik yang penuh berkah ini. 11-11-11 di hari Jumat. Wow!
Yap! Kami berenam yang semua perempuan itu sudah bersiap melakukan perjalanan dengan menggunakan Kereta Pramek. Pagi-pagi sekali kami datang ke Stasiun Tugu. Membeli tiket dan menunggu kereta datang. Beberapa menit kemudian, akhirnya kereta pramek yang datang dari Kutoarjo itu menghampiri. Kami pun dengan riangnya masuk ke dalam kereta. Mencari tempat duduk yang kosong. Yosh! Kami berenam pun dapat duduk bersebelahan. 
Depan: Kiri-kanan: Dian dan Ari. Belakang: Kiri-Kanan: Prima, me, Anis dan Dini

Kereta Pramek melaju dengan kencangnya. Pemandangan indah dapat disaksikan dari balik kaca jendela kereta. Nampak Gunung Merapi yang menjulang tinggi dengan gagahnya. Sawah-sawah nan hijau terhampar luas di sisi kanan dan kiri. Petani yang sedang asyik menggarap sawahnya pun terlihat nyata. Benar-benar negeriku yang kaya alam nan cantik ini.
Ketika aku sedang asyik menikmati pemandangan sekitar. Tiba-tiba terdengar suara petugas berseru dan menghampiri seorang ibu, “Silakan ibu pindah ke gerbong khusus wanita. Di sana masih ada yang kosong.”
“Gerbong wanita?” aku terhenyak dari keasyikanku. Baru pertama kali mendengar ada gerbong wanita di kereta. Maklum lah, baru dua kali itu aku naik pramek. Dan karena penasaran, aku pun bertanya pada salah seorang temanku.
“Gerbong wanita kek mana sih, Din? Ada ya?”
“Ada. Biasanya sih di bagian belakang, tapi kok ini di depan ya. Trus gerbong wanita tu enak. Cewek semua.”
“Oh gitu ya.” Aih, jadi pingin nyobain deh. Moga-moga nanti pas pulang bisa ngerasain, hehe.
Di dalam kereta pun kami menikmati suasana kereta dengan penuh suka cita. Hingga tak terasa kami sudah sampai di Stasiun Purwosari. Kami turun dan bergegas mencari kendaraan agar segera sampai di gedung untuk dapat menyaksikan ijab qabul teman kami yang akan dilaksanakan tepat pukul 11.11 WIB. Ya! Lagi-lagi angka cantik. Dan becak pun menjadi pilihan kami.
senyum pe*so*e** yuuuk! cheers :)
Prima dan Azie
nongol dua orang laki-laki di belakang kami. hihi

suka liat foto ini. "Kemanapun kau pergi kakanda, adinda akan ikut." "Genggam tanganku erat ya adinda. Akan ku ajak kau ke bulan." hihihi, lalu mereka saling berpandangan dan tertawa lepas. Hehehe ;p

Menculik si pengantin untuk foto bersama para bidadari ;p

Dan panggung pun dihebohkan oleh kehadiran anak-anak AN. Yeay! :D
Finally, resepsi pun berakhir dan saatnya berfoto. Yiha! :D

******

Setelah selesai acara pernikahan, kami pun mengecek jadwal kedatangan Kereta Pramek di Stasiun Purwosari. Dan ternyata jadwal kereta terdekat pukul 15.15. Kami pun bergegas menuju stasiun agar tidak ketinggalan kereta dengan menggunakan becak. Sesampainya di stasiun, kami membeli tiket Pramek seharga sepuluh ribu, harga yang lumayan lah ya dan semoga saja tidak naik lagi deh harganya.
Beruntungnya kami di sore hari itu. Kereta Pramek sedang on the way menjemput kami. Dan yes! Kereta pun datang, kami langsung melompat dengan girangnya ke atas kereta. Sore itu kereta penuh sesak oleh para manusia. Kami pun terpaksa berjalan dari satu gerbong ke gerbong yang lain untuk mendapatkan tempat duduk yang kosong. Satu gerbong terlewati tapi hasilnya nihil. Kami pun berjalan lagi dan lagi.
Hingga akhirnya kami menemukan tulisan yang tertempel di dinding, gerbong khusus wanita Taraaa! Yeay! Finally, aku pun bisa merasakan masuk ke gerbong khusus wanita, meskipun pada awalnya kami harus berdiri karena semua tempat duduk sudah ditempati. Setengah jam lamannya kami berdiri. Hosh! Lumayan pegal juga, tapi senang karena bisa melihat pemandangan dengan lebih dekat.

Senin, 31 Oktober 2011

“Apanya yang sobek jeeeng?”


Sabtu ini aku ingin sekali sms sahabat terdekatku, hanya sekedar menanyakan kabar. Karena tak biasanya kami tak bersmsan. Meskipun kami hanya sekedar sms tidak penting ataupun membahas sesuatu. Dan kali ini pun perasaan hatiku terasa tidak enak (entah hanya perasaan biasa atau lebay, hehe). Tapi emang sih, rasanya ada sesuatu yang terjadi padanya, entah itu apa.
Ku ketik lah pesan singkat yang berisi bertanya kabar. Hingga akhirnya dia membalas pesan singkatku yang intinya adalah kalau adiknya yang bernama Arka bukan Raka hari Selasa sore masuk rumah sakit. Dan sampai di situ aku menangkap kabar kalau si Arka sedang sakit dan opname di rumah sakit. Nah pada kalimat kedua, sahabat yang setiap harinya kami panggil neng lilis ini memberitahukan bahwa kemarin Jumat sudah dioperasi karena mengalami usus buntu. Dan pada Sabtu sore ini sudah dapat menikmati hidangan kembali. Entah karena di sms neng lilis tanda bacanya kurang beraturan atau susunan kalimat yang ambigu. Membaca sampai kalimat kedua ini, aku sontak kaget dan panic. Hah?!?! Neng lilis operasi usus buntu? Kok gak ngabarin ya, pikirku saat itu. Lalu aku pun bertanya dimana si neng di opname. Pikiran kacau dan segera ingin menjenguk pun berkecamuk menyeruak dalam otak. Hingga akhirnya aku meminta maaf pada neng karena belom bisa nengokin. Hanya doa yang bisa kupanjatkan untuk neng lilis, begitu inti pesan singkatku dan mengakhiri percakapan kami sore itu.
Hari Senin ceria pun kembali hadir dengan disambut hujan rintik-rintik membasahi pekaranganku. Ku raih handphone dan mulai ku ketik sebuah pesan singkat untuk sahabatku tadi. Ku tawarkan diri agar aku saja yang mengambil foto studio kami yang seharusnya sudah diambil hari Sabtu lalu. Dan tak lupa aku mengirim pesan singkat ke sahabat-sahabat yang lain untuk berencana menengok neng lilis di rumah keesokan harinya. Sent. Semua sms yang ku kirim untuk sahabat-sahabatku tadi terkirim dengan suksesnya.
Dan beberapa menit kemudian, neng lilis pun menjawab sms. Tapi apa sodara-sodara jawaban dari neng lilis???!?! Siang nanti dia bersama pacarnya akan mengambil foto-foto itu dan pergi mencari agen bis. What?!?! Kok bisa-bisanya setelah operasi usus buntu yang notabene baru 2 hari yang lalu, eh malah udah mau jalan-jalan aja. Sontak aku kaget dan mengirim pesan singkat yang berisikan setengah menasehati neng lilis.
Aku : “Kok udah jalan-jalan aja sih neeeng? Ati-ati ntar sobek lhoh.”
Beberapa menit kemudian, balasan dari neng lilis pun datang, “Apanya yang sobek jeeeng?”
Aku : “Jahitan usus buntunya dong neng.”
Lalu neng lilis pun membalas lagi. “Hah? Yang operasi usus buntu itu adek jeeeng, hehe :D.”
Aku yang membaca sms balasan di atas pun mendadak memerah malu tak percaya. “Hah? Jadi yang operasi usus buntu itu sebenernya adek atau neng?” Aku pun mengirim pesan singkat lagi untuk memastikan kebenarannya.
“Iyaaa jeeeng. Yang operasi itu adek. Ini udah di rumah kok.”
Hahaha.. hehehe.. akakaka.. benar-benar malu sodara-sodara. Sms pun sudah terlanjur basah terkirim dan mereka bertanya kabar, haha. Pada saat itu rasanya aku ingin sekali menggantungkan diri di bawah pohon lombok atau mengumpet di bawah meja. Benar-benar malu setengah hidup, awkward. Hanya dapat bersiap siaga dan berjaga-jaga untuk keesokan hari. Sandal-sandal banyak yang berterbangan ke arah ku. Baiklah, akan ku siapkan wajan untuk menangkisnya, haha. 
korban salah pasien aka neng lilis :p dan saya

Minggu, 23 Oktober 2011

Rindu Tak Berujung

just ilustrasi. foto pribadi.

Malam ini aku merindu
Merindu tak berujung
Merindu tak bernafas
Merindu tak berwujud

Ku biarkan rindu ini mengabur
Tapi rasa ini semakin tebal
Ingin ku dekap
Namun rindu ini enggan menyapih

Galau…
Sanubariku menggalau
Jiwaku yang kosong,
Seakan teraih cinta
Meski semu tapi terasa nyata
Meski ku tak tau ‘siapa’ dan ‘apa’
Benar-benar ku rindukan sosok nyata itu

 Yogyakarta, 21 Oktober 2011 di tengah kesunyian malam

Sabtu, 15 Oktober 2011

Mimpiku Berawal dari Kamu

waktu aku balita, hehe
Sejak kecil aku selalu belajar bermimpi. Meskipun pada saat itu umurku sudah 9 tahun. Sudah terlambat bermimpi atau pas waktunya? Yang jelas pada saat itu mimpiku dimulai. Salah satu mimpi yang ku ingat dan sudah tertanam sejak kecil adalah bermimpi untuk dapat berkuliah di universitas negeri yang sekarang sedang ku perjuangkan untuk segera lulus.
Ya! Ketika sepulang sekolah, orangtuaku selalu melewatkan ku tepat di depan gerbang sebuah kampus megah yang mungkin merupakan idaman setiap orang, kampus biru. Walaupun pada saat itu aku tak tau bahwa kampus yang menjadi mimpiku adalah kampus ternama di Yogyakarta dan salah satu universitas berkualitas di Indonesia (nyombong nih, kagak maksud loh, hihihi ;D).
Masih ingat betul apa yang ku katakan kepada bapak ibuku sewaktu masa kecil dulu, “Buk, Pak, besok kalu aku sudah besar, aku pingin banget kuliah di kampus itu.” ucapku polos tanpa mengetahui lebih dalam mengenai kata ‘kampus’. Memang sih, ketika kami melewati kampus yang sekarang menjadi tempatku menimba ilmu, bapak ibuk tak lupa mengenalkan bahwa itu adalah kampus bagus. Dan lagi-lagi kata ‘bagus’ tak aku mengerti pada saat seusiaku itu.
Hingga akhirnya, aku sekarang sudah berumur 22 tahun, benar-benar senang bukan main. Berarti mimpiku ketika jaman kecil terkabul. Dan seperti sudah terpatri dalam diri bahwa mimpi itu suatu saat pasti akan menjadi kenyataan dan secara tidak langsung pula tindakan kita pun akan mengarah pada pencapaian mimpi itu sambil tak lupa berdoa, berusaha, dan berserah diri pada Maha Kuasa.
Salah satu mimpi besarku setelah aku berhasil lolos di universitas negeri adalah aku ingin sekali melanjutkan study ke luar negeri. Yang mana aku dapat menimba ilmu baru, memperoleh pengalaman dan wawasan yang lebih global serta teman baru. Mimpiku ini mungkin dibilang terlalu besar untuk seorang kaum papa seperti keluargaku. Tapi entah mengapa, keyakinan dalam diriku ini begitu kuat bahwa aku pasti dapat meraih dan mewujudkan mimpiku itu dengan kemampuan yang aku miliki.
Oya, mimpiku untuk study ke luar negeri ini tidak datang tanpa sebab. Mimpi ku ini berawal dari ‘kamu’.
Di tahun 2008, tepat di bulan Maret, aku mengenal sesosok laki-laki biasa yang usianya jauh lebih tua 5 tahun dariku. Aku bertemu dengannya di sebuah komunitas pencinta lingkungan di Yogyakarta. Aku biasa memanggilnya dengan sebutan mas. Jujur, pertama kali melihat sosoknya aku sempat terpesona pada paras tampannya. Hingga lambat laun mengenalnya meski belum seutuhnya, membuatku semakin terpikat pada keteguhannya dalam memegang prinsip dan pengalamannya menjelajah luasnya negeri yang semakin membuatku bermimpi untuk dapat keliling dunia dengan misi mulia seperti dirinya. Benar-benar panutan sejati (ngakak nulisnya, hihi :D). Sesekali mendengar dia bercerita tentang pengalamannya tinggal di luar negeri semakin membuatku tertantang untuk menjajalnya.
Sudah 3 tahun lebih aku telah mengenal sosoknya. Pribadi yang menyenangkan dan penuh dengan idealisme. Sosok yang sangat begitu mencintai lingkungan dan peduli terhadap bumi serta isu global lainnya. Seminar demi seminar dia selalu menjadi pembicara. Terbang ke luar negeri untuk menghadiri konferensi sudah menjadi santapannya. Benar-benar the lucky person. Bisa keliling dunia dengan misi positif untuk mengubah dunia (Ini kayaknya lebai deh ya, hehehe ;p). 
Mungkin sebagian orang menyangka aku telah jatuh cinta padanya. Tapi tidak, tenang saja, aku tidak jatuh cinta pada dirinya. Namun, aku telah jatuh cinta pada keteguhan dan semangat idealismenya yang dia junjung dalam mengobarkan tentang cinta lingkungan. Itu saja! Dan berawal dari dirinya yang begitu sering terbang ke luar negeri untuk urusan study dan kepentingan lainnya. Secara tak langsung, di dalam diriku terpatri dan ingin seperti dirinya. Someday, mimpiku untuk belajar ke luar negeri dapat terwujud. Minimal jalan-jalan deh ya :D Amin amin ya Rabbal Alamin.

Meet new people from the other country and share about new thing. Yeah! Aku pasti bisa! I can do it! Just fighting and face it! Bismillah..

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...