Kamis, 25 Desember 2014

Bye-bye December. Nice to Meet You..

Aku masih belum bisa terima dengan pensil ajaib milik Mu, Tuhan.
"Kenapa Tuhan, harus seperti ini?"
.
Sebelum pengumuman datang, aku selalu berdoa untuk diajarkan belajar ikhlas dan legowo ketika memang harus pergi ke ujung daerah itu dan menerima takdirmu, menua di sana and so on.
Namun pada akhirnya, Engkau justru sebaliknya. Engkau berhasil membuatku belajar ikhlas dan legowo tapi untuk menerima kenyataan bahwa aku belum beruntung. Dan itu nyaris sekali. -sebenarnya ini yang membuatku sedikit kecewa, Tuhan. Kenapa Engkau buat nyaris?-
.
Oke Tuhan, mungkin itu tak apa-apa bagiku, insya Allah. Because to be honest, aku justru bahagia, hamdallah. Karena aku bisa pulang ke rumah. Start from zero again.
"Tapi untuk bapak ibuk, Tuhan?" Aku tahu pasti mereka kecewa karena anak pertamanya sangat diharapkan untuk lolos jadi abdi negara belum berhasil.
"Tegakah Engkau, Tuhan, padaku?" Aku belum mengabari mereka karena aku tak tega mendengar kekecewaan.
.
Dear bapak ibuk,
"Bukan kah engkau tahu, bahwa pada awalnya dan memang dari dulu aku sangat tidak ingin mendaftar?" -karena beberapa alasan yang hanya diriku sendiri yang tahu-
Hingga sampai pada akhirnya aku harus mencari hingga ke hati yang terdalam -hal apa- yang membuatku untuk tetap mendaftar, meskipun hati kecilku berontak dan setelah kontrak selesai aku ingin pulang. Membangun mimpi di kota kecil nan nyaman, Yogyakarta.
Tapi yasudah, tak ada salahnya mencoba -karena sejatinya kita berencana namun Tuhan yang menentukan, right?- dan membahagiakan orangtua -merupakan ibadah, right?- :)

Dan Tuhan memang maha penyayang melebihi apapun dan siapapun. Tuhan pun lebih mengetahui mana yang terbaik dan bukan untuk hamba Nya.
I do believe :)
Thanks God, You safe my life ({})
.
.
Semoga setelah datangnya kesedihan dan kekecewaan ini, Tuhan menggantinya dengan sejuta bahkan tak terhingga kebahagiaan, kegembiraan dan kejutan indah lainnya. Amin.
Aku percaya, Tuhan pasti menggantinya dengan sesuatu yang memang lebih baik,lebih berkah dan terbaik untuk ku di awal tahun 2015. Amin.
.
.
Terimakasih Desember.
Untuk airmata yang mengalir hampir disetiap harinya. Untuk kerasnya proses pendewasaan diri di kehidupan ini. Dan untuk pelajaran berharga lainnya.
Terimakasih Allah SWT.
Untuk semua cinta, kasih, dan sayang yang Engkau berikan untukku sehingga aku mampu bertahan hingga detik ini.
Dan terimakasih Allah SWT untuk penutup tahun 2014 yang mungkin bagi Tuhan ini awesome and nice December.
Namun aku yakin, insya Allah akan datang kebahagiaan di awal tahun 2015. Amin.
.
.
GOOD MORNING TO THE NOON :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Waiting for your comment, guys! Thankyou so much :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...