waktu aku balita, hehe |
Sejak kecil aku selalu
belajar bermimpi. Meskipun pada saat itu umurku sudah 9 tahun. Sudah terlambat
bermimpi atau pas waktunya? Yang jelas pada saat itu mimpiku dimulai. Salah
satu mimpi yang ku ingat dan sudah tertanam sejak kecil adalah bermimpi untuk
dapat berkuliah di universitas negeri yang sekarang sedang ku perjuangkan untuk
segera lulus.
Ya! Ketika sepulang
sekolah, orangtuaku selalu melewatkan ku tepat di depan gerbang sebuah kampus
megah yang mungkin merupakan idaman setiap orang, kampus biru. Walaupun pada
saat itu aku tak tau bahwa kampus yang menjadi mimpiku adalah kampus ternama di
Yogyakarta dan salah satu universitas berkualitas di Indonesia (nyombong nih, kagak maksud loh, hihihi ;D).
Masih ingat betul apa
yang ku katakan kepada bapak ibuku sewaktu masa kecil dulu, “Buk, Pak, besok kalu
aku sudah besar, aku pingin banget kuliah di kampus itu.” ucapku polos tanpa
mengetahui lebih dalam mengenai kata ‘kampus’. Memang sih, ketika kami melewati
kampus yang sekarang menjadi tempatku menimba ilmu, bapak ibuk tak lupa
mengenalkan bahwa itu adalah kampus bagus. Dan lagi-lagi kata ‘bagus’ tak aku
mengerti pada saat seusiaku itu.
Hingga akhirnya, aku sekarang
sudah berumur 22 tahun, benar-benar senang bukan main. Berarti mimpiku ketika
jaman kecil terkabul. Dan seperti sudah terpatri dalam diri bahwa mimpi itu suatu
saat pasti akan menjadi kenyataan dan secara tidak langsung pula tindakan kita pun
akan mengarah pada pencapaian mimpi itu sambil tak lupa berdoa, berusaha, dan
berserah diri pada Maha Kuasa.
Salah satu mimpi
besarku setelah aku berhasil lolos di universitas negeri adalah aku ingin
sekali melanjutkan study ke luar
negeri. Yang mana aku dapat menimba ilmu baru, memperoleh pengalaman dan
wawasan yang lebih global serta teman baru. Mimpiku ini mungkin dibilang
terlalu besar untuk seorang kaum papa seperti keluargaku. Tapi entah mengapa,
keyakinan dalam diriku ini begitu kuat bahwa aku pasti dapat meraih dan
mewujudkan mimpiku itu dengan kemampuan yang aku miliki.
Oya, mimpiku untuk
study ke luar negeri ini tidak datang tanpa sebab. Mimpi ku ini berawal dari
‘kamu’.
Di tahun 2008, tepat di
bulan Maret, aku mengenal sesosok laki-laki biasa yang usianya jauh lebih tua 5
tahun dariku. Aku bertemu dengannya di sebuah komunitas pencinta lingkungan di
Yogyakarta. Aku biasa memanggilnya dengan sebutan mas. Jujur, pertama kali
melihat sosoknya aku sempat terpesona pada paras tampannya. Hingga lambat laun mengenalnya
meski belum seutuhnya, membuatku semakin terpikat pada keteguhannya dalam
memegang prinsip dan pengalamannya menjelajah luasnya negeri yang semakin
membuatku bermimpi untuk dapat keliling dunia dengan misi mulia seperti
dirinya. Benar-benar panutan sejati (ngakak nulisnya, hihi :D). Sesekali
mendengar dia bercerita tentang pengalamannya tinggal di luar negeri semakin
membuatku tertantang untuk menjajalnya.
Sudah
3 tahun lebih aku telah mengenal sosoknya. Pribadi yang menyenangkan dan penuh
dengan idealisme. Sosok yang sangat begitu mencintai lingkungan dan peduli
terhadap bumi serta isu global lainnya. Seminar demi seminar dia selalu menjadi
pembicara. Terbang ke luar negeri untuk menghadiri konferensi sudah menjadi
santapannya. Benar-benar the lucky person.
Bisa keliling dunia dengan misi positif untuk mengubah dunia (Ini kayaknya
lebai deh ya, hehehe ;p).
Mungkin sebagian orang menyangka aku telah jatuh cinta padanya. Tapi tidak, tenang saja, aku tidak jatuh cinta pada dirinya. Namun, aku telah jatuh cinta pada keteguhan dan semangat idealismenya yang dia junjung dalam mengobarkan tentang cinta lingkungan. Itu saja! Dan berawal dari dirinya yang begitu sering terbang ke luar negeri untuk urusan study dan kepentingan lainnya. Secara tak langsung, di dalam diriku terpatri dan ingin seperti dirinya. Someday, mimpiku untuk belajar ke luar negeri dapat terwujud. Minimal jalan-jalan deh ya :D Amin amin ya Rabbal Alamin.
Mungkin sebagian orang menyangka aku telah jatuh cinta padanya. Tapi tidak, tenang saja, aku tidak jatuh cinta pada dirinya. Namun, aku telah jatuh cinta pada keteguhan dan semangat idealismenya yang dia junjung dalam mengobarkan tentang cinta lingkungan. Itu saja! Dan berawal dari dirinya yang begitu sering terbang ke luar negeri untuk urusan study dan kepentingan lainnya. Secara tak langsung, di dalam diriku terpatri dan ingin seperti dirinya. Someday, mimpiku untuk belajar ke luar negeri dapat terwujud. Minimal jalan-jalan deh ya :D Amin amin ya Rabbal Alamin.
Meet new people from the
other country and share about new thing. Yeah! Aku pasti bisa!
I can do it! Just fighting and face it!
Bismillah..
nuzuuul, ini mas-mas yang dulu pernah mbok ceritain itu ya, udah lama banget tapi, hehehe.. semoga tercapai ya, cita-cita go abroadnya, amiin
BalasHapus